Author : Kwon Dae Moon
Judul: LATE
Genre: Sad, Friendship, Romance
Length: Oneshoot
Rating: All *yang penting bisa baca (-_-“)
Main cast: Kim Joon Myun a.k.a Suho | Lee Yoomi (OC)
Support cast: Byun Baekhyun | Park Riyoo (OC)
Disclaimer:
This FF is pure from my imagine =D FF angst ini mungkin gak akan bikin
readers nangis karena author-nya masih abal-abal dalam hal ff angst -_-“
mianhae kalo gak dapet feelnya ya readers :D oKaiDo! Happy reading^^
-DON’T BASH. DON’T PLAGIAT. IT’S MINE-
Yoomi POV
“Suho-ssi…”
aku memanggilnya sambil berlari. “Waeyo? Apa masih belum jelas eoh?”
Suho menatapku kesal. “Aku… aku hanya…” aku menghentikan perkataanku.
“Hanya apa? Bukankah sudah jelas, aku tidak menyukaimu jadi jangan
menggangguku lagi! Dan hadiah itu… aku tidak mau menerimanya!” ucap Suho
sinis. “Tapi…” belum selesai aku berbicara, Suho langsung pergi
meninggalkanku.
Ya. Aku baru saja berkata jujur tentang
perasaanku padanya. Aku menyukai Suho, aku juga memberinya hadiah, tapi
ia menolak semuanya. Ia menolak hadiahku dan juga cintaku. Miris memang!
Menyadari aku adalah seorang yeoja, dan aku benar-benar ceroboh karena
menyatakan perasaanku pada Suho. Dimana harga dirimu Yoomi-ah?
---oOo---
Hari
sudah sore. Murid-murid lain sudah pulang ke rumah masing-masing, tapi
tidak denganku. Aku masih berada di sekolah, menikmati pemandangan sore
di sekolah ini. Tempat pertama kali aku bertemu dengan Suho.
“Tuhan… bahagiakanlah orang-orang yang kucintai J” aku memanjaatkan doaku dibawah rindang pohon di belakang sekolah.
#Keesokan Harinya#
“Baekhyun-nie…”
aku menghampiri Baekhyun yang sedang duduk sendirian. “Ne… waeyo
Yoomi-ah?” tanyanya padaku. “Aku ingin membicarakan sesuatu denganmu…”
ucapku ragu. “Nde? Katakana saja! Aku akan mendengarkannya” balas
Baekhyun.
“Emm… boleh aku meminta bantuanmu?” tanyaku dengan wajah
harap-harap cemas. “Membantu dalam hal apa? Selama aku bisa aku akan
membantumu” jawab Baekhyun. “Bisa kau berikan ini pada Suho?” ucapku
sembari mengeluarkan sebuah surat dari tasku. “Ne… surat cinta ya?”
Baekhyun tertawa kecil sambil menerima suratku. “Nanti kau juga tau”
ucapku misterius.
“Baiklah! Gomawo Baekhyun-nie sudah mau
membantuku. Ini untukmu!” aku tersenyum sambil memberikan sebuah
gantungan kunci berbentuk kucing. “Wah… lucu sekali! Gomawo Yoomi”
Baekhyun kelihatannya suka dengan hadiahku.
Aku bergegas menuju kelas karena pelajaran akan dimulai.
---oOo---
Choi
seonsaengnim memasuki kelasku. Pelajaran matematika dimulai, Choi
seonsaengnim mulai menjelaskan materi. Entah kenapa? Kepalaku terasa
sakit. Sakit sekali! Pandanganku kabur dan tiba-tiba semua menjadi
gelap.
Yoomi POV end
Author POV
Yoomi pingsan
ketika pelajaran sedang berlangsung. Riyoo teman sebangkunya sontak
kaget. “Yoomi-ah!” Riyoo menepuk-nepuk pipi Yoomi pelan. Murid-murid
lain berkerumun di meja Yoomi. “Seonsaengnim! Cepat tolong Yoomi!”
teriak Riyoo.
@Hospital
“Bagaimana keadaannya dok?” Riyoo
tampak sangat khawatir. “Ia menderita leukemia. Penyakitnya sudah parah,
ia pingsan karena kelelahan dan stress” Riyoo benar-benar kaget
mendengar penjelasan dokter.
---oOo---
Riyoo memantau Yoomi
dari luar ruangan tempat Yoomi dirawat. “Kenapa kau tidak pernah
memberitahuku tentang ini Yoomi-ah?” gumam Riyoo.
#5 Hari Kemudian#
Kelas
Yoomi tampak hening, semua menundukkan kepala. “Lee Yoomi… kau gadis
yang baik dan juga murid yang baik, ceria dan juga ramah. Kami selalu
mendoakanmu, semoga kau tenang disana” Choi seonsaengnim memimpin
murid-murid untuk berdoa. Ya! Hari ini tepat lima hari sesudah kepergian
Yoomi.
---oOo---
“Riyoo-ah…” Suho berlari kea rah Riyoo.
Riyoo hanya menatapnya bingung. “Aku ingin menanyakan sesuatu padamu”
ucap Suho. “Silahkan! Tanyakan saja” balas Riyoo. “Lebih baik kita
bicarakan di tempat lain” Suho mengajak Riyoo ke belakang sekolah.
“Kenapa harus disini?” Tanya Riyoo bingung.
“Disini adalah tempat
favorit Yoomi, aku ingin ia mendengarku berbicara disini” ucap Suho yang
membuat Riyoo sedikit kaget. “Kenapa kau tau tentang itu? Kenapa kau
membicarakan Yoomi?” gadis itu tampak penasaran. “Aku ingin tau, apa
sakit yang diderita Yoomi? Mengapa ia pergi begitu cepat?” Suho.
“Yoomi
menderita penyakit leukemia. Mungkin Tuhan berkehendak lain Suho-ssi,
ia telah mengambil Yoomi dari orang-orang yang menyayanginya” Riyoo
mencoba untuk tegar menceritakan tentang sahabatnya.
“Lee Yoomi…
Mianhae…” Suho berlutut. Ia memegangi rerumputan yang tumbuh ditanah
itu. Penuh penyesalan. “Maaf aku telah menyakitimu waktu itu…” ucapnya
lagi dengan mata yang sudah berkaca-kaca. “Apa yang kau katakana
Suho-ssi? Apa kau menyukai Yoomi?” Riyoo membulatkan matanya.
“…
Ne… aku menyukainya! Tapi aku sudah terlambat untuk menyadarinya” Suho
mengacak rambutnya frustasi. “Sudahlah Suho-ssi… jangan menyalahkan
dirimu sendiri. Aku yakin Yoomi mendengar apa yang kau katakana tadi. Ia
pasti senang mendengarnya” Riyoo mengelus punggung Suho pelan berusaha
member semangat. “Kau mau menemaniku ke tempat peristirahatannya yang
terakhir?” Suho tampak memohon. “Ne…” jawab Riyoo.
---oOo---
Murid-murid
tampak sibuk membicarakan sesuatu sambil memegangi gantungan kunci
berbentuk kucing. “Darimana kalian dapatkan itu?” Riyoo menghampiri
kerumunan itu. “Ini ada di loker kami, entah siapa yang memberikannya”
ucap salah satu yeoja yang ada di kerumunan itu. “Aku tau itu dari
siapa?” seorang namja muncul sambil membawa gantungan kunci dengan
bentuk yang sama.
“Itu pemberian dari Lee Yoomi. Ia ingin member
kalian kenang-kenangan” jelas Baekhyun. “Darimana kau yakin kalau ini
pemberian Yoomi?” Tanya seorang yeoja disitu. “Kalian tau sendiri kan,
siapa murid di sekolah ini yang sangat suka mengoleksi barang ataupun
aksesoris berbentuk kucing?” Baekhyun meyakinkan mereka. “Ia benar
juga…” ucap murid-murid itu.
Author POV end
---oOo---
Suho POV
Aku
duduk menyendiri dibawah pohon. Pohon ini, Yoomi sering duduk dibawah
pohon ini sambil menatap langit. Aku selalu melihatnya saat itu. Entah
kenapa aku merasa tenang melihat wajahnya.
“Suho…” seseorang memanggilku. Aku menoleh. “Baekhyun?”.
Ia
tampak membawa sebuah surat dengan amplop bergambar kucing. “Ini
untukmu!” ucap Baekhyun. Aku langsung mengambil surat itu kemudian
membacanya.
Annyeong Suho-ssi^^. Maaf
mengganggumu karena surat ini. Bagaimana keadaanmu sekarang? Semoga kau
baik-baik saja… tujuanku menulis surat ini hanya satu! Aku ingin jujur
tentang perasaanku. Waktu itu aku sudah pernah menyatakan perasaanku,
aku minta maaf karena aku sudah membuatmu kesal waktu itu. Aku tau kau
tidak menyukaiku^^ mana mungkin menyukai seorang gadis sepertiku. Ketika
kau membaca ini, aku mungkin sudah berada di tempat lain, aku sudah
bahagia. Aku bahagia karena akhirnya kau tidak terganggu oleh
kehadiranku^^. Hanbeon deo! Jeongmal mianhaeyo karena sudah
mengganggumu. Smile^^.
Lee Yoomi
“Aku
akan berusaha untuk tersenyum. Demi kau Lee Yoomi…” ucapku sembari
menggenggam kuat surat itu. Aku benar-benar bodoh! Aku menyia-nyiakan
seorang yang telah mencintaiku dengan tulus. Aku malah melukai
perasaannya, Lee Yoomi… kau harusnya mencintai namja lain! Bukan namja
bodoh sepertiku.
---oOo---
Kubawa sebuket bunga
mawar putih. Aku, Baekhyun, dan Riyoo berdiri disamping tempat
peristirahatan terakhir Yoomi. ‘Lee Yoomi’ kutatap batu nisan dengan
ukiran nama itu. Aku berusaha untuk menahan air yang sebentar lagi akan
meluncur dari sudut mataku.
Kuletakkan buket bunga itu diatas ukiran namanya. “Katakan sesuatu padanya Suho-ssi…” ucap Baekhyun.
“Mianhae…
aku terlambat menyadarinya, menyadari bahwa aku juga menyukaimu
Yoomi-ah…” ucapku dengan wajah yang kutundukkan. “Gwaechana..” suara
itu! Aku mendengarnya! Itu suara Yoomi.
Akh! Aku pasti terlalu
merindukannya sampai berhalusinasi seperti ini. “Kau tidak berhalusinasi
Suho-ssi! Ini aku! Lee Yoomi… aku hadir diantara hembusan angin
disekitarmu.. aku hadir hanya untukmu..” suara itu lagi. Suara itu
seperti nyata kudengar bersamaan dengan hembusan angin yang pelan. Apa
benar ini Yoomi? Kuhirup pelan angin yang berhembus. “Saranghae Yoomi…”
ucapku lirih.
“Gomawo-yo Suho-ssi…” balasnya. Sekarang aku yakin,
Yoomi hadir di dekatku, selalu ada dihatiku. Aku mencintainya… walaupun
aku terlambat. Percayalah! Jodoh dan maut ada di tangan Tuhan.
#NgumpetDiRambutChanyeol
:o mianhae…!!! Alurnya banyak yang dipotong xD. Sudahlah! Author gak
bisa ngemeng epe-epe (?) :D namanya juga belajar =D hehe! Mian ya
readers kalo ceritanya kagak seru!! But, thanks udah sempetin mau baca
ff author^^ gomawo #TebarJigongChanyeol
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Harap untuk tidak berpromosi di kolom komentar dan berilah komentar dengan bahasa yang santun - Owner