Minggu, 24 Maret 2013

[FF] Late

Author :     Kwon Dae Moon
Judul:     LATE
Genre:     Sad, Friendship, Romance
Length:     Oneshoot
Rating:     All *yang penting bisa baca (-_-“)
Main cast:     Kim Joon Myun a.k.a Suho | Lee Yoomi (OC)
Support cast:     Byun Baekhyun |   Park Riyoo (OC)
Disclaimer: This FF is pure from my imagine =D FF angst ini mungkin gak akan bikin readers nangis karena author-nya masih abal-abal dalam hal ff angst -_-“ mianhae kalo gak dapet feelnya ya readers :D oKaiDo! Happy reading^^


-DON’T BASH. DON’T PLAGIAT. IT’S MINE-

Yoomi POV
“Suho-ssi…” aku memanggilnya sambil berlari. “Waeyo? Apa masih belum jelas eoh?” Suho menatapku kesal. “Aku… aku hanya…” aku menghentikan perkataanku. “Hanya apa? Bukankah sudah jelas, aku tidak menyukaimu jadi jangan menggangguku lagi! Dan hadiah itu… aku tidak mau menerimanya!” ucap Suho sinis. “Tapi…” belum selesai aku berbicara, Suho langsung pergi meninggalkanku.

Ya. Aku baru saja berkata jujur tentang perasaanku padanya. Aku menyukai Suho, aku juga memberinya hadiah, tapi ia menolak semuanya. Ia menolak hadiahku dan juga cintaku. Miris memang! Menyadari aku adalah seorang yeoja, dan aku benar-benar ceroboh karena menyatakan perasaanku pada Suho. Dimana harga dirimu Yoomi-ah?
---oOo---
Hari sudah sore. Murid-murid lain sudah pulang ke rumah masing-masing, tapi tidak denganku. Aku masih berada di sekolah, menikmati pemandangan sore di sekolah ini. Tempat pertama kali aku bertemu dengan Suho.
“Tuhan… bahagiakanlah orang-orang yang kucintai J” aku memanjaatkan doaku dibawah rindang pohon di belakang sekolah.

#Keesokan Harinya#
“Baekhyun-nie…” aku menghampiri Baekhyun yang sedang duduk sendirian. “Ne… waeyo Yoomi-ah?” tanyanya padaku. “Aku ingin membicarakan sesuatu denganmu…” ucapku ragu. “Nde? Katakana saja! Aku akan mendengarkannya” balas Baekhyun.
“Emm… boleh aku meminta bantuanmu?” tanyaku dengan wajah harap-harap cemas. “Membantu dalam hal apa? Selama aku bisa aku akan membantumu” jawab Baekhyun. “Bisa kau berikan ini pada Suho?” ucapku sembari mengeluarkan sebuah surat dari tasku. “Ne… surat cinta ya?” Baekhyun tertawa kecil sambil menerima suratku. “Nanti kau juga tau” ucapku misterius.
“Baiklah! Gomawo Baekhyun-nie sudah mau membantuku. Ini untukmu!” aku tersenyum sambil memberikan sebuah gantungan kunci berbentuk kucing. “Wah… lucu sekali! Gomawo Yoomi” Baekhyun kelihatannya suka dengan hadiahku.
Aku bergegas menuju kelas karena pelajaran akan dimulai.

---oOo---
Choi seonsaengnim memasuki kelasku. Pelajaran matematika dimulai, Choi seonsaengnim mulai menjelaskan materi. Entah kenapa? Kepalaku terasa sakit. Sakit sekali! Pandanganku kabur dan tiba-tiba semua menjadi gelap.
Yoomi POV end

Author POV
Yoomi pingsan ketika pelajaran sedang berlangsung. Riyoo teman sebangkunya sontak kaget. “Yoomi-ah!” Riyoo menepuk-nepuk pipi Yoomi pelan. Murid-murid lain berkerumun di meja Yoomi. “Seonsaengnim! Cepat tolong Yoomi!”  teriak Riyoo.
@Hospital
“Bagaimana keadaannya dok?” Riyoo tampak sangat khawatir. “Ia menderita leukemia. Penyakitnya sudah parah, ia pingsan karena kelelahan dan stress” Riyoo benar-benar kaget mendengar penjelasan dokter.
---oOo---
Riyoo memantau Yoomi dari luar ruangan tempat Yoomi dirawat. “Kenapa kau tidak pernah memberitahuku tentang ini Yoomi-ah?” gumam Riyoo.
#5 Hari Kemudian#
Kelas Yoomi tampak hening, semua menundukkan kepala. “Lee Yoomi… kau gadis yang baik dan juga murid yang baik, ceria dan juga ramah. Kami selalu mendoakanmu, semoga kau tenang disana” Choi seonsaengnim memimpin murid-murid untuk berdoa. Ya! Hari ini tepat lima hari sesudah kepergian Yoomi.
---oOo---
“Riyoo-ah…” Suho berlari kea rah Riyoo. Riyoo hanya menatapnya bingung. “Aku ingin menanyakan sesuatu padamu” ucap Suho. “Silahkan! Tanyakan saja” balas Riyoo. “Lebih baik kita bicarakan di tempat lain” Suho mengajak Riyoo ke belakang sekolah. “Kenapa harus disini?” Tanya Riyoo bingung.
“Disini adalah tempat favorit Yoomi, aku ingin ia mendengarku berbicara disini” ucap Suho yang membuat Riyoo sedikit kaget. “Kenapa kau tau tentang itu? Kenapa kau membicarakan Yoomi?” gadis itu tampak penasaran. “Aku ingin tau, apa sakit yang diderita Yoomi? Mengapa ia pergi begitu cepat?” Suho.

“Yoomi menderita penyakit leukemia. Mungkin Tuhan berkehendak lain Suho-ssi, ia telah mengambil Yoomi dari orang-orang yang menyayanginya” Riyoo mencoba untuk tegar menceritakan tentang sahabatnya.
“Lee Yoomi… Mianhae…” Suho berlutut. Ia memegangi rerumputan yang tumbuh ditanah itu. Penuh penyesalan. “Maaf aku telah menyakitimu waktu itu…” ucapnya lagi dengan mata yang sudah berkaca-kaca. “Apa yang kau katakana Suho-ssi? Apa kau menyukai Yoomi?” Riyoo membulatkan matanya.
“… Ne… aku menyukainya! Tapi aku sudah terlambat untuk menyadarinya” Suho mengacak rambutnya frustasi. “Sudahlah Suho-ssi… jangan menyalahkan dirimu sendiri. Aku yakin Yoomi mendengar apa yang kau katakana tadi. Ia pasti senang mendengarnya” Riyoo mengelus punggung Suho pelan berusaha member semangat. “Kau mau menemaniku ke tempat peristirahatannya yang terakhir?” Suho tampak memohon. “Ne…” jawab Riyoo.
---oOo---

Murid-murid tampak sibuk membicarakan sesuatu sambil memegangi gantungan kunci berbentuk kucing. “Darimana kalian dapatkan itu?” Riyoo menghampiri kerumunan itu. “Ini ada di loker kami, entah siapa yang memberikannya” ucap salah satu yeoja yang ada di kerumunan itu. “Aku tau itu dari siapa?” seorang namja muncul sambil membawa gantungan kunci dengan bentuk yang sama.
“Itu pemberian dari Lee Yoomi. Ia ingin member kalian kenang-kenangan” jelas Baekhyun. “Darimana kau yakin kalau ini pemberian Yoomi?” Tanya seorang yeoja disitu. “Kalian tau sendiri kan, siapa murid di sekolah ini yang sangat suka mengoleksi barang ataupun aksesoris berbentuk kucing?” Baekhyun meyakinkan mereka. “Ia benar juga…” ucap murid-murid itu.
Author POV end
---oOo---
Suho POV
Aku duduk menyendiri dibawah pohon. Pohon ini, Yoomi sering duduk dibawah pohon ini sambil menatap langit. Aku selalu melihatnya saat itu. Entah kenapa aku merasa tenang melihat wajahnya.
“Suho…” seseorang memanggilku. Aku menoleh. “Baekhyun?”.
Ia tampak membawa sebuah surat dengan amplop bergambar kucing. “Ini untukmu!” ucap Baekhyun. Aku langsung mengambil surat itu kemudian membacanya.


Annyeong Suho-ssi^^. Maaf mengganggumu karena surat ini. Bagaimana keadaanmu sekarang? Semoga kau baik-baik saja… tujuanku menulis surat ini hanya satu! Aku ingin jujur tentang perasaanku. Waktu itu aku sudah pernah menyatakan perasaanku, aku minta maaf karena aku sudah membuatmu kesal waktu itu. Aku tau kau tidak menyukaiku^^ mana mungkin menyukai seorang gadis sepertiku. Ketika kau membaca ini, aku mungkin sudah berada di tempat lain, aku sudah bahagia. Aku bahagia karena akhirnya kau tidak terganggu oleh kehadiranku^^. Hanbeon deo! Jeongmal mianhaeyo karena sudah mengganggumu. Smile^^.
Lee Yoomi

“Aku akan berusaha untuk tersenyum. Demi kau Lee Yoomi…” ucapku sembari menggenggam kuat surat itu. Aku benar-benar bodoh! Aku menyia-nyiakan seorang yang telah mencintaiku dengan tulus. Aku malah melukai perasaannya, Lee Yoomi… kau harusnya mencintai namja lain! Bukan namja bodoh sepertiku.
---oOo---

Kubawa sebuket bunga mawar putih. Aku, Baekhyun, dan Riyoo berdiri disamping tempat peristirahatan terakhir Yoomi. ‘Lee Yoomi’ kutatap batu nisan dengan ukiran nama itu. Aku berusaha untuk menahan air yang sebentar lagi akan meluncur dari sudut mataku.
Kuletakkan buket bunga itu diatas ukiran namanya. “Katakan sesuatu padanya Suho-ssi…” ucap Baekhyun.
“Mianhae… aku terlambat menyadarinya, menyadari bahwa aku juga menyukaimu Yoomi-ah…” ucapku dengan wajah yang kutundukkan. “Gwaechana..” suara itu! Aku mendengarnya! Itu suara Yoomi.
Akh! Aku pasti terlalu merindukannya sampai berhalusinasi seperti ini. “Kau tidak berhalusinasi Suho-ssi! Ini aku! Lee Yoomi… aku hadir diantara hembusan angin disekitarmu.. aku hadir hanya untukmu..” suara itu lagi. Suara itu seperti nyata kudengar bersamaan dengan hembusan angin yang pelan. Apa benar ini Yoomi? Kuhirup pelan angin yang berhembus. “Saranghae Yoomi…” ucapku lirih.
“Gomawo-yo Suho-ssi…” balasnya. Sekarang aku yakin, Yoomi hadir di dekatku, selalu ada dihatiku. Aku mencintainya… walaupun aku terlambat. Percayalah! Jodoh dan maut ada di tangan Tuhan.

#NgumpetDiRambutChanyeol :o mianhae…!!! Alurnya banyak yang dipotong xD. Sudahlah! Author gak bisa ngemeng epe-epe (?) :D namanya juga belajar =D hehe! Mian ya readers kalo ceritanya kagak seru!! But, thanks udah sempetin mau baca ff author^^ gomawo #TebarJigongChanyeol

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Harap untuk tidak berpromosi di kolom komentar dan berilah komentar dengan bahasa yang santun - Owner