Kamis, 01 Agustus 2013

[FF] Three Years





Author:              @riskaa_jun
Web:                    http://www.facebook.com/riska.junaini
                                https://www.twitter.com/riskaa_jun
                                http://risjun27.blogspot.com
Judul:                  Three Years
Genre:                 Angst
Length:              Oneshoot
Rating:               General
Main cast:
·         Park Chanyeol
·         Lee Hyeri (OFC)
Support cast:
·         Lee Hyemi (OFC)
·         Kim Joon Myun as Doctor
·         And Others
MINE! Cerita ini murni dari otak saya dan jika ada kesamaan alur dengan FF lain itu hanyalah sebuah kebetulan semata tanpa ada unsur kesengajaan. FF ini saya tulis untuk menghibur para readers dan juga untuk menyalurkan hobi saya dalam hal tulis-menulis. Dilarang copas FF ini tanpa seizin saya. Saya hanya menerima kritik dan saran yang bersifat membangun dan saya tidak menerima yang namanya bashing ._. Mianhae kalo banyak typo, cerita gak jelas, gak dapet feel dsb. But, Gomawo udah mau baca FF saya^^
Happy reading~~~~~
-DON’T BASH. DON’T PLAGIAT. IT’S MINE-

Author POV
Desiran ombak perlahan menyapu pinggiran pantai di Pulau Jeju. Matahari mulai mencari tempat untuk menyembunyikan sinar terangnya. Hanya ada segelintir orang yang sedang menyaksikan momen matahari terbenam yang benar-benar memanjakan mata. Seorang namja bertubuh jangkung berdiri di pinggiran pantai membiarkan kaki panjangnya basah terkena desiran ombak kecil. Matanya tak lari dari pemandangan indah itu. Ia mengangkat tangan kanannya seolah ingin menggapai matahari yang sebentar lagi akan hilang dari pandangannya. Sorot matanya menunjukkan sebuah penyesalan dan kehampaan saat matahari benar-benar sudah tenggelam. Ia mulai melangkahkan kaki panjangnya menelusuri Pulau Jeju. Langkahnya terhenti saat ia tiba di sebuah batu besar yang terdampar di pinggir pantai. Ia termenung.
 Flashback On
“Kenapa kau membawaku kemari Hyeri-ah?” tanya seorang namja jangkung yang tampak bingung dan menatap sebuah batu besar yang terhampar di pinggir pantai. “Eumm…Aku ingin mengatakan sesuatu padamu” ucap yeoja yang dipanggil Hyeri itu. “Park Chanyeol, kita sudah lulus SMA dan akan melanjutkan ke Universitas pilihan kita masing-masing. Kita mungkin tidak akan bertemu lagi dan…” Hyeri menghentikan kalimatnya. Chanyeol masih menatap Hyeri intens. Ia sangat penasaran akan apa yang ingin diucapkan Hyeri. “Selama tiga tahun kita menjadi teman sekelas. Aku sangat berterima kasih padamu karena kau sangat sering membantuku. Kau adalah orang yang lucu dan aku…” Hyeri lagi-lagi menghentikan kalimatnya dan tampak memikirkan sesuatu. Entah kenapa, Chanyeol berdebar-debar mendengarkan setiap ucapan Hyeri. Hyeri memejamkan matanya dan mengepalkan tangannya seolah menahan sesuatu. “Aku menyukaimu Chanyeol-ah…” ucap Hyeri lirih namun Chanyeol masih bisa mendengarnya. Mata Chanyeol membulat sempurna mendengar pengakuan Hyeri. “Sudah tiga tahun aku memendamnya dan aku memberanikan diri untuk mengatakannya sekarang karena aku takut, aku takut tidak bisa bertemu denganmu lagi. Aku tidak peduli jika kau menganggapku yeoja yang tidak tau malu tapi aku benar-benar serius mengatakan ini padamu” Hyeri mengutarakan semua perasaannya. Tangannya masih mengepal menahan semua rasa gugupnya. “Mianhae Hyeri-ah…” ucap Chanyeol. Hyeri langsung menatap Chanyeol dengan raut wajah shock. “Aku sudah punya yeojachingu” ungkap Chanyeol. Kedua mata Hyeri tampak berkaca-kaca mendengar ucapan Chanyeol barusan tapi sekuat mungkin ia menahan dirinya agar tidak menangis di depan Chanyeol. “Oh…Chukkaeyo…Semoga kau dan yeojachingumu bahagia. Aku…Aku pergi dulu ne” ucap Hyeri terbata-bata kemudian pergi meninggalkan Chanyeol. Hyeri tak kuasa menahan tangisnya, ia bersandar di sebuah pohon besar, melipat kakinya dan membenamkan wajahnya diantara kedua kakinya. “Hiks…Hiks...Saranghae Chanyeol-ah~” lirih Hyeri dengan isakan tangisnya.
Flashback Off
“Aku menyesal sudah berbohong padamu” lirih Chanyeol. “Ini sudah tiga tahun semenjak kau mengatakan semuanya padaku, dan aku tidak pernah bertemu denganmu lagi. Kau kemana Hyeri-ah?” lirih Chanyeol lagi. Matanya yang indah kini tampak sendu.
*JYJ – In Heaven*
Even if I regret, it’s too late
I can’t see you anymore
The tears of the shadows of my memories are watching over that place
“Drrrtt…Drrrtt”
From: Yura noona
Chanyeolie, kau dimana? Apa kau sudah mempersiapkan barang-barangmu untuk besok? Cepatlah pulang, Eomma khawatir
Chanyeol segera melangkahkan kakinya meninggalkan semua kenangan di Pulau Jeju yang indah. “Selamat tinggal Jeju” ucapnya kemudian melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi.
---oOo---
“Kenapa harus di Jepang noona?” tanya Chanyeol pada noonanya yang tengah sibuk menenteng koper. “Ada temanku yang bekerja di salah satu rumah sakit ternama disana. Dimanapun tempatnya yang terpenting adalah Appa sembuh setelah melakukan operasi” ucap Yura. Setelah duduk di dalam pesawat, mata Chanyeol tak henti-hentinya memandangi Incheon Airport. Ia berharap bisa menemukan Hyeri sebelum ia pergi ke Jepang walaupun ia tau peluang untuk menemukan Hyeri disini sangat kecil atau bahkan tidak mungkin. “Kau benar Hyeri-ah..Kita tidak akan bertemu lagi” batin Chanyeol. Yura hanya menatap sendu adiknya. “Kau sepertinya sangat tidak rela meninggalkan Korea” ucap Yura. Chanyeol hanya tersenyum tipis dan menghembuskan nafasnya kasar.
---oOo---
@Japan #Rumah sakit#
Chanyeol terus saja mengekori kakaknya kemanapun sang kakak pergi. “Kau duduk saja disana” ucap Yura menunjuk sebuah kursi kosong. “Aniyo, aku takut dengan mereka noona. Aku tidak mengerti apa yang mereka bicarakan” ucap Chanyeol dengan wajah takutnya yang lucu. “Kau tidak bisa mengekoriku seperti ini?” ucap Yura. Chanyeol akhirnya menurut dan duduk di kursi tempat para keluarga pasien menunggu. Chanyeol menyibukkan diri dengan bermain games di ponselnya.
“Dokter Kim, bisa kita bicara sebentar?” ucap seorang yeoja. “Dokter Kim? Bukankah itu orang Korea? Apa itu teman noonaku?” gumam Chanyeol. Matanya mencari sosok yang dipanggil dokter Kim itu. Namun…
“DEG”
Mata Chanyeol membulat sempurna saat melihat yeoja yang sedang bicara dengan dokter Kim. Jantung namja itu benar-benar bekerja tidak normal. Ia mencubit pipinya untuk meyakinkan kalau ia tidak sedang bermimpi sekarang. “Hyeri?” gumamnya. Yeoja itu kemudian pergi dengan terburu-buru setelah bicara dengan dokter Kim. Dengan segera Chanyeol mengikuti langkah yeoja itu. “Apa dia benar Hyeri? Atau hanya mirip?” batin Chanyeol. Yeoja itu masuk ke dalam sebuah ruangan yang tampak sangat sepi. Chanyeol menunggu yeoja itu di luar. Sesekali ia mengintip melalui kaca pintu yang buram.
“Eoh” Chanyeol terkejut saat tiba-tiba yeoja itu keluar. “Eoh. Mianhae…Nuguya?” tanya yeoja itu dengan raut wajah bingung. “Ia tidak mengenalku?” batin Chanyeol. “Eum…Park Chanyeol imnida” ucap Chanyeol. Yeoja itu menatap Chanyeol penuh tanda tanya. “Eum, apa kau Lee Hyeri?” Chanyeol memberanikan diri. Yeoja itu menggelengkan kepalanya. “Lee Hyemi imnida. Sepertinya kau mencari adikku” ucap yeoja bernama Hyemi itu. “Eoh? Adikmu?” Chanyeol masih bingung. “Hyeri adalah kembaranku. Aku lahir lebih dulu darinya” jelas Hyemi. “Kau temannya?” tebak Hyemi. Chanyeol hanya menjawabnya dengan sebuah anggukan. “Dimana Hyeri?” ucap Chanyeol to the point. Hyemi menunduk, raut wajahnya berubah.
---oOo---
*JYJ – In Heaven*
Don’t you know how much I love you?
Can’t you show that love to me right now?
I love you…
Can’t we love again?
Chanyeol menatap jasad Hyeri yang terbaring di ranjang rumah sakit. Ia tak menyangka akan bertemu dengan Hyeri dalam keadaan seperti ini. Hatinya pedih melihat tubuh Hyeri yang dipenuhi alat-alat bantu rumah sakit. Alat itu masih berbunyi menunjukkan jantung Hyeri masih bekerja. Memorinya kembali memutar tentang kenangannya bersama Hyeri.
Flashback On
Chanyeol duduk di bawah pohon besar sambil memainkan gitarnya menghasilkan melodi-melodi yang indah. “Kenapa kau hanya memainkan gitarnya? Bukankah akan lebih menarik jika diikuti dengan sebuah nyanyian?” Hyeri muncul dari balik pohon besar itu sambil menenteng sebuah kotak makanan. “Woah, kau tau saja kalau aku lapar” tangan Chanyeol bergerak untuk meraih kotak bekal yang dibawa Hyeri namun Hyeri segera menepisnya. “Aku akan membagi makanan ini untukmu asalkan kau mau menyanyikan satu lagu saja” pinta Hyeri. “Baiklah, kau mau aku menyanyikan lagu apa?” tanya Chanyeol. “Eumm…terserah padamu saja” ucapnya.
Flashback Off
Tatapan namja itu kini terlihat kosong. Raganya memang sedang duduk di samping ranjang Hyeri namun jiwa namja itu melayang ke masa lalu. “Kau menatapku sangat serius saat aku memainkan gitar waktu itu” batin Chanyeol. Chanyeol menarik napasnya dalam-dalam dan menghembuskannya perlahan. Ia terus melakukan itu agar rasa sesak di dadanya berkurang. “Bagaimana Hyeri bisa seperti ini?” tanya Chanyeol memecah kesunyian di ruangan itu. Hyemi menatap jasad Hyeri sejenak.
Flashback On
Hyeri menatap kosong jalanan yang ia lalui. Ia tidak tau kemana tujuannya, ia hanya mengikuti kemana kakinya melangkah. Kedua matanya sembap. “Chanyeol-ah…Harusnya aku lebih cepat mengutarakan perasaanku padamu” gumamnya. Ia mengambil ponsel di dalam tas kecil yang ia bawa. Hyemi sang kakak menelponnya.
“Yeoboseyo”
“…”
“Aku sedang jalan-jalan”
“…”
“Aku juga merindukanmu Hyemi, aku janji aku akan ke Jepang”
“…”
“Ne cheonmaneyo. Aku senang kau jadi murid terbaik disana”
“…”
“Gwaechana, aku sedikit sakit karena itu suaraku serak”
“…”
“Berjanjilah kau tidak akan menangis saat aku tiba di Jepang”
Hyeri kembali seperti tadi. Pandangannya kosong. Ia masih menggenggam ponselnya di tangan kanannya. Ia mulai menyeberang jalan tanpa memperhatikan keadaan.
“BRUKK”
Flashback Off
Hyemi menangis terisak saat menceritakan kejadian itu. “Aku tidak bisa menepati janjiku pada Hyeri” Hyemi menghapus kasar air matanya yang membanjiri pipi mulusnya. “Aku berjanji agar tidak menangis saat bertemu dengannya di Jepang. Tapi saat itu, bagaimana mungkin aku bisa menahan tangis saat aku melihat adikku datang  dalam keadaan seperti ini” Hyemi kembali menghapus air matanya yang terus saja mengalir. “Ia bahkan tidak memiliki kesempatan untuk masuk Universitas” Hyemi mulai menenangkan dirinya. “Bisa kau berikan aku waktu untuk berdua dengannya?” pinta Chanyeol. Hyemi mengangguk dan melangkahkan kakinya keluar, meninggalkan Chanyeol dan Hyeri berdua. Chanyeol duduk di tepi ranjang dan menggenggam tangan Hyeri yang dingin. “Kau kedinginan Hyeri-ah” ucap Chanyeol. Ia benar-benar sakit melihat Hyeri seperti ini. Tangan Chanyeol kini menyentuh lembut pipi Hyeri yang dingin. “Apa kau akan terus tidur seperti ini? Kau tidak ingin melihatku Hyeri-ah? Lihat, aku ada disampingmu sekarang” suara Chanyeol mulai terdengar parau karena menahan tangis.
Author POV end

Chanyeol POV
Tuhan kumohon, aku tidak ingin melihat keadaan ini. Tarik semua ucapanku. Aku lebih baik tidak bertemu dengan Hyeri daripada aku harus bertemu dengannya dalam keadaan seperti ini. Aku ingin menatap mata indah milik Hyeri yang selalu berbinar saat sedang menatapku tapi untuk saat ini itu tidak mungkin. “Hyeri-ah, Mianhae karena aku sudah membohongimu waktu itu. Aku juga memiliki perasaan yang sama sepertimu hanya saja aku merasa belum siap untuk menjadi namjachingumu. Aku tidak ingin bermain-main denganmu karena kau cinta pertamaku. Aku ingin menjagamu dan melindungimu dan waktu itu aku belum siap. Aku tidak tau kalau tindakan bodohku ini benar-benar melukai perasaanmu. Jeongmal mianhae Hyeri-ah…Aku tau kau mendengarku. Saranghae Lee Hyeri~” kuutarakan semua perasaanku yang sebenarnya dan membisikkannya pada telinga Hyeri. Kudekatkan wajahku pada wajah Hyeri kemudian mengecup keningnya.
5 detik…
10 detik…
15 detik…
20 detik…
Chanyeol POV end

Author POV
Bulir-bulir air mata mulai mengalir perlahan di pipi Chanyeol. Setetes air matanya jatuh tepat di mata Hyeri. Chanyeol memejamkan matanya, bulir-bulir bening itu kini membanjiri pipinya kemudian berjatuhan di wajah pucat Hyeri. Chanyeol berdiri dan menghapus kasar air matanya kemudian berlari keluar meninggalkan ruangan itu. “Chanyeol-ah! Kau mau kemana?” teriak Hyemi memanggil Chanyeol namun namja itu tidak menggubrisnya.
---oOo---
“Yaaa Park Chanyeol! Kau kemana saja? Aku mencarimu” ucap Yura saat melihat Chanyeol yang terlihat aneh. “Noona” Chanyeol memeluk noonanya erat. Semakin lama ia semakin mengeratkan pelukannya. “Wae?” tanya Yura masih dalam pelukan sang adik. “Aku menyayangimu, Eomma dan juga Appa. Maafkan semua kesalahanku selama ini” ucap Chanyeol yang membuat Yura bingung sekaligus takut. “Kenapa kau mengatakan itu?” tanya Yura. “Aku takut aku tidak sempat mengatakannya pada kalian” jawab Chanyeol masih memeluk Yura. Yura mengelus rambut Chanyeol “Tenanglah…kau jangan bicara seperti itu” ucap Yura khawatir. Chanyeol melepas pelukannya dan berjalan meninggalkan sang kakak. “Kau mau kemana?” tanya Yura. “Aku ingin menyendiri noona” jawab Chanyeol dengan sebuah senyuman manis.
---oOo---
@Korea
“Dokter Kim, jeongmal gamsahamnida karena sudah merawat adikku selama tiga tahun. Kau tidak pernah menyerah untuk mengobati adikku meskipun kau tau peluang ia sembuh sangat kecil. Sekali lagi jeongmal gamsahmnida Dokter Kim” Hyemi membungkukkan badannya dan tersenyum pada Dokter Kim. “Kau harus tersenyum seperti ini agar Hyeri senang” ucap Dokter Kim. “Ne” Hyemi mengangguk. “Oh iya, ini ada kenang-kenangan dari Hyeri. Ia sangat berterima kasih pada Dokter Kim karena sudah merawatnya selama tiga tahun ini” ucap Hyemi sembari memberikan sebuah sketsa wajah Dokter Kim yang Hyeri buat dengan tangannya sendiri.
---oOo---
“Aku senang bisa mendengar suaramu Hyeri-ah” ucap Hyemi. “Aku juga berterima kasih padamu Park Chanyeol…Karena kau akhirnya Hyeri terbangun dari tidur pulasnya walaupun hanya beberapa jam” ucap Hyemi lagi. Hyemi meletakkan satu buket bunga di sebuah gundukan tanah dan satu buket bunga lagi di tanah yang satunya.
LEE HYERI – 27 Desember 1992
PARK CHANYEOL – 27 November 1992
“Tanggal lahir kalian bahkan sama, kalian pergi karena sama-sama mengalami kecelakaan dan kalian juga pergi ke surga bersama” ucap Yura yang berdiri disamping makam Chanyeol. Ia mengelus papan nama bertuliskan nama adiknya dan tersenyum untuk merelakan kepergian adiknya. “Aku akan terus mengingat senyuman terakhirmu adikku” ucapYura dan Hyemi bersamaan.
---oOo---
*JYJ – In Heaven*
I’m sorry but I’ll leave now
following your footsteps
following the road with no end
as I wander to find you
I will lose you and be sad
“Kau masih mencintaiku?”
“Tentu saja. Hatiku masih untukmu…sama seperti tiga tahun lalu”
“Kau tidak menanyakan tentang perasaanku Hyeri-ah?”
“Aku sudah dengar semuanya Chanyeol-ah”
“Apa aku masih terlihat tampan saat menangis?”
“Yakkk, kau masih saja seperti dulu”
“Hyeri-ah…Kau sudah memendam perasaanmu selama tiga tahun, kau menunggu kedatanganku selama tiga tahun, sekarang…aku akan bayar semua pengorbananmu. Aku bisa menjagamu selamanya sekarang”
“Hihi, kau lucu saat sedang merayuku seperti ini”
“Yaaak! Aku serius…”

Quotes:
Jodoh itu rahasia Tuhan. Tuhan punya cara sendiri untuk mempertemukan kita dengan jodoh kita. Jika di dunia ini kita tidak bisa bersama dengannya maka yakinlah bahwa kita akan bersama dengannya di surga nanti. The real love is never erased by time^^)9
THE END

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Harap untuk tidak berpromosi di kolom komentar dan berilah komentar dengan bahasa yang santun - Owner