Setelah merilis pemberitaan mengenai Luhan EXO-M yang mengajukan tuntutan melawan SM Entertainment, Sina (media berita China) kembali merilis laporan mengenai alasan Luhan mengajukan tuntutan penghentian kontraknya dengan SM Entertainment.
Luhan akan menggunakan pengacara yang sama dengan Kris dan Hangeng, yang juga mengajukan tuntutan hukum melawan SM Entertainment.
Berita baru terus berdatangan seiring dengan menurunnya saham SM Entertainment dan rekan satu tim Luhan yaitu Lay yang meninggalkan pesan yang menyentuh di Weibo untuk Luhan.
"Hyung, selamat tinggal. Jika ada kesempatan mari kita tampil bersama lagi di panggung yang sama! Sebagai saudaramu, aku akan mendukung semua keputusanmu."
Sina kemudian mengungkapkan 4 alasan mengapa Luhan memutuskan untuk menghentikan kontraknya dengan SM Entertainment, yaitu sebagai berikut :
1) SM Entertainment tidak bisa memberikan perencanaan yang baik untuk masa depan Luhan (maksudnya disini adalah tidak bisa menjamin kehidupan Luhan di masa depan)
2) Ada diskriminasi berkaitan dengan perlakuan antara member Korea dan China (SM bersikap rasis terhadap member China)
3) Pembagian penghasilan yang tidak masuk akal (penghasilan member yang dirasa tidak sebanding dengan hasil usaha mereka)
4) Mengalami masalah kesehatan karena terlalu lelah secara fisik dan stress
Alasan dibalik tuntutan Luhan dianggap unik karena secara umum sama dengan alasan Hangeng dan Kris keluar dari SM. Sudah lama Luhan diberitakan sakit karena kelelahan, sering terbangun di tengah malam, rasa tidak nyaman di dadanya, dan sakit kepala yang terus-menerus. Ia juga pernah mengalami masalah kesehatan yang serius ketika ia mengalami kesulitan untuk bernapas.
Ketika melakukan syuting untuk film China pertamanya yang berjudul "Back To 20" dan ia juga harus tampil di konser EXO, Luhan diharuskan untuk bekerja sehari semalam dan kembali ke Korea dan China secara bergantian.
Berkaitan dengan waktu tidur yang kurang, stress, dan jadwal makan yang tak menentu, tubuhnya tidak bisa mentolerir dan ia jatuh sakit. Luhan meninggalkan pesan maaf untuk fans pada 11 September 2014 di akun weibonya karena tidak bisa menghadiri konser EXO di Thailand. Karena dorongan dari dirinya sendiri, Luhan memutuskan untuk menghadiri dua malam konser terakhir EXO di Beijing kampung halamannya meski waktu itu ia tampak belum sehat.
Berdasarkan laporan, SM Entertainment mengatur jadwal artisnya tanpa berkonsultasi dengan mereka untuk meminta pendapat, atau mempertimbangkan keadaan artis mereka. SM justru memberitahukan jadwal tersebut pada artisnya setelah jadwalnya sudah diatur (tanpa persetujuan sang artis terlebih dahulu). Ketika Luhan meminta untuk meninggalkan SM, SM menolak permintaannya dan mengatakan bahwa seluruh jadwal sudah disusun dan ia harus mengikuti jadwal tersebut.
Berdasarkan pemberitaan, Luhan juga mengungkapkan keprihatinannya ketika EXO sedang menuai popularitas sepanjang tahun sejak mereka debut, tidak ada perundingan perencanaan yang pasti untuk kemajuan dan perkembangan EXO ke depannya. "Ini adalah dunia kerja dimana kami merasa seperti robot di sebuah pabrik." ungkapnya.
Ketika Luhan menerima permintaan untuk acting dan iklan, tidak ada satupun diantaranya yang mencapai kesepakatan (karena SM menolak). Sejak tahun 2012-2013, EXO-K memiliki 5 project endorsement sementara EXO-M tidak ada sama sekali.
Berkaitan dengan penampilan mereka di Korea, ada diskriminasi yang jelas merujuk pada perbedaan kewarganegaraan. Hal ini menjadi perhatian utama ketika EXO tampil di sebuah acara, member dari Korea mendapatkan waktu yang lebih banyak untuk muncul di televisi dibandingkan rekan mereka yang berasal dari China.
"Apapun pilihan Luhan, sebagai fans saya akan tetap mendukungnya dan juga EXO. Begitu pula dengan Kris yang sudah lebih dulu memperjuangkan haknya. EXO selamanya akan tetap OT12 dimata saya selama mereka masih berada di langit dan bumi yang sama." -Me-
cr : koreaboo
translate by : riskaa_jun
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Harap untuk tidak berpromosi di kolom komentar dan berilah komentar dengan bahasa yang santun - Owner